PROJECT | : | CACAH PERANCAH |
TYPE | : | Pavilion Installation |
SIZE | : | |
CLIENT | : | Bintaro Design District 2024 |
LOCATION | : | Bintaro, Indonesia |
STATUS | : | Completed |
Hidupnya suatu kota kerap dicirikan dengan ramainya perayaan-perayaan, pesta rakyat, dan festival. Serangkaian suatu acara festival identik dengan konstruksi temporer yang bersifat bongkar-pasang. Kebutuhan akan ruang dan visual yang berbeda-beda pada setiap event tidak jarang menyisakan limbah seperti spanduk, banner, partisi dan alat promosi fisik lainnya. Pada proses pembuatannya pun pilihan material dipilih yang paling instan secara waktu, produksi, mobilisasi dan konstruksi.
Bertujuan menciptakan desain yang dapat diaplikasikan untuk semua aktivitas, waktu dan pengguna, maka prinsip utamanya adalah konsep desain modular. Konstruksi maupun mobilisasi akan lebih mudah karena prinsip cara kerja yang analog memungkinkan desain dapat dicacah sampai bagian yang paling terkecil tanpa menyisakan limbah. Desain yang modular juga memungkinkan untuk dapat dipakai kembali dan adaptif menyesuaikan space yang ada.
Komponen utama yang digunakan adalah elemen konstruksi sederhana yang selalu dipakai saat proses konstruksi sebuah bangunan yaitu perancah/scaffolding. Selain merupakan komponen yang mudah didapatkan, modularitas perancah sangat multiguna dalam perancangan gerai sampai ke furnitur, serta dapat ditempatkan di mana saja.
Judul “Cacah Perancah” diusung karena secara garis besar desain dibangun dengan konstruksi Perancah yang dicacah (modular).
Berkolaborasi dengan Dassein Design Bureau, ARA Contruction, Anakata Series, Kopi Sana, nouvwerk, ARTE HAUS. Didukung oleh Sandei, Woodlam, Estica International, Roca, RothoBlaas. Photographer by Asita Yulia (@artehaus_____).